Forum Masyarakat Sipil Jogja Gelar Aksi pada Hari Pelantikan Presiden Prabowo
"Jokowi merekayasa syarat pencalonan capres dan cawapres melalui cawe-cawe iparnya di MK. Gibran yang tadinya belum memenuhi syarat umur, akhirnya bisa lolos," ujarnya.
Himawan menyebut ke depannya ancaman kekebasan sipil, kehidupan demokrasi dan penegakan hukum yang adil akan semakin berat. Hal ini disebut bakal menambah penderita masyarakat.
Sana Ullaili dari SP Kinasih menambahkan bahwa Jokowi telah mengkhianati konstitusi, demi membangun dinasti politik untuk anak dan menantunya sendiri.
Selama berkuasa, Jokowi dianggap telah menggunakan hukum dan alat negara untuk kepentingan politik praktis.
"Merepresi masyarakat sipil dan menyandera lawan politik. Keluarga Jokowi diduga menerima berbagai gratifikasi dari kepentingan bisnis,” ujar dia.
Terkait dengan dilantiknya Presiden yang baru, dia mengingatkan apa yang telah dilakukan Prabowo pada masa lalu terkait dengan dugaan pelanggaran HAM berat.
“Kami mengajak rakyat untuk tidak terbuai gegap gempita pencitraan dan konsolidasi elit politik. Kabinet obesitas menunjukkan bagi-bagi kue kekuasaan. Rakyat harus terus waspada, mendidik diri, bersolidaritas, konsolidasi, dan menyiapkan agenda merebut demokrasi dari cengkeraman oligarki,” ujarnya. (mcr25/jpnn)
Sejumlah massa menggelar mimbar demokrasi di selasar Gedung Agung Yogyakarta pada Minggu (20/10). Mereka mengajak masyarakat untuk mengawasi pemerintahan baru.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Sukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News