Cerita dari 2 Desa di Gunungkidul, Sumber Biomassa Indonesia di Masa Depan

Menurut Supriyanto, tanah SG semulanya adalah telaga. Di pinggirnya ditumbuhi rumput-rumput liar.
Setahun berlalu setelah disulap menjadi kawasan ekonomi hijau, tanaman yang sudah menjulang cukup tinggi itu daunnya sudah dimanfaatkan masyarakat untuk pangan ternak.
Hal ini bukan tanpa alasan sebab masyarakat Gombang hampir setiap rumah memiliki hewan ternak. Sebelum adanya program tersebut mereka harus merogoh kocek untuk membeli pakan ternak, terutama memasuki musim kemarau.
Selain menggantungkan hidup dengan bertani, warga Gombang erat pula dengan berternak. Lewat angon hewan ternak ini warga bisa membiayai kebutuhan rumah tangga hingga sekolah anak-anak mereka.
"Yang jelas masyarakat sangat mendukung (program ini) karena memang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Supriyanto, Kamis (10/10).
Kemudian, beberapa waktu lalu pohon indigofera yang sudah setahun lebih ditanam tersebut pernah diangkut untuk diolah oleh pihak PT PLN.
Menurutnya, pihak PT PLN mengambil ranting tersebut untuk diujicoba terlebih dahulu sebagai sumber energi alternatif.
Senada dengan Kelurahan Gombang, Kelurahan Karangasem yang menjadi lokasi lainnya pengembangan kawasan ekonomi hijau turut merasakan dampaknya.
Dua desa di Kabupaten Gunungkidul diproyeksikan akan menjadi pemasok sumber biomassa bagi PLTU.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News