Kata Rifka Annisa Soal Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi UMY: Kampus Memang Belum Aman!
Berdasarkan kasus kekerasan seksual yang selama ini ditangani oleh Rifka Annisa, ujar One, memiliki pola yang hampir sama.
"Terduga pelakunya adalah pihak yang memiliki relasi kuasa timpang terhadap korbannya. Budaya patriarki telah memberikan laki-laki kekuasaan lebih dibandingkan perempuan," kata dia.
Pelaku kekerasan seksual bahkan sering kali merasa tidak bersalah setelah melakukan aksinya.
"Pelaku biasanya adalah orang yang memiliki pengaruh, popularitas, serta kekuasaan," ucap One.
Selain itu, relasi kuasa juga telah membuat korban tidak berdaya, ketakutan, dan bingung atas kejadian kekerasan seksual yang dialaminya.
"Banyak kasus dimana tindak kekerasan seksual dilakukan ketika korbannya dalam keadaan tidak sadar dan tidak berdaya," imbuh One.
Kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UMY pertama kali mencuat setelah akun Instagram @dear_umycatcallers memposting kronologis berdasarkan kesaksian korban.
Terduga pelaku yang berinisial MKA, adalah aktivis kampus bekas pengurus BEM UMY.
Lembaga advokasi kasus kekerasan seksual Rifka Annisa menegaskan bahwa lingkungan kampus memang belum aman dari tindak kekerasan seksual.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News