Cerita Haer, Raga di Jakarta Hati Tetap PSS Sleman, Loyalitas Seorang Suporter
Pria yang merantau ke Jakarta pada 2008 silam tersebut menilai banyak hal-hal yang keliru, terutama ketika manajemen baru masuk.
Ketika komposisi tim terbentuk untuk mengarungi kompetisi, Haer merasa pesimistis melihat skuad tersebut. Terbukti, sepanjang kompetisi itu PSS terseok-seok.
"Di pertengahan musim PSS semakin amburadul. Puncaknya itu ada perubahan pada tubuh manajemen," katanya.
Kendati sempat ada asa perubahan di tubuh manajemen dan pergantian pelatih kepala, menurut Haer, penampilan PSS belum jua maksimal.
"PSS hampir degradasi semua bermula dari awal kompetisi," sambungnya.
Ke depannya, dalam mengarungi musim baru Haer memiliki harapan yang besar kepada manajemen baru PSS Sleman.
Ia berharap agar pelatih segera ditunjuk dan memberikan wewenang penuh kepada juru taktik untuk menentukan skuadnya.
"Ketika pelatih sudah punya pola sendiri, harusnya diberikan wewenang lebih untuk menentukan pemain pilihannya," kata dia.
Jarak dan waktu tak membendung hasrat seorang suporter PSS Sleman dalam mendukung klub yang dicintainya. Bahkan hal-hal di luar nalar kerap ia lakukan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News