182 Meninggal dalam Insiden di Kanjuruhan, Liga 1 Diskors, Begini Sikap PSS Sleman
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Indonesia sedang berduka atas peristiwa yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10).
Peristiwa nahas itu telah merenggut 182 korban jiwa dan ratusan orang lainnya terluka.
Buntut dari kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menghentikan kompetisi Liga 1 sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
Klub asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PSS Sleman menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa yang merenggut banyak korban jiwa itu.
Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana menyesalkan insiden itu dan mengajak semua pihak untuk mengambil pelajaran penting.
"Saya juga berharap ini tidak terulang lagi di mana pun. Semoga menjadi yang terakhir," ujar Andy di Omah PSS, Sleman, Minggu (2/10).
Andy menegaskan bahwa PSS Sleman akan menerima dan menghormati keputusan pemerintah dan penyelenggara tentang penghentian sementara kompetisi Liga 1 2022/2023.
"Mengenai sanksi dan pemberhentian sementara kompetisi, kami rasa ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Jadi, kita semua punya kesempatan untuk mengevaluasi dan berbenah," ujarnya.
Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara karena insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Begini sikap PSS Sleman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News