127 Tewas dalam Kerusuhan Arema Vs Persebaya, LPSK Tuntut Pertanggungjawaban, Keras!
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sepak bola Indonesia kembali berduka karena terjadi kerusuhan seusai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam (1/10).
Akibat kerusuhan itu, setidaknya ada 127 orang dinyatakan tewas. Ratusan orang lainnya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) buka suara terkait peristiwa nahas tersebut.
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan harus ada pihak yang bertanggung jawab atas insiden itu.
"Ini bukan lagi musibah, tetapi tragedi. Harus ada yang bertanggung jawab," katanya, Minggu (2/10).
Menurut dia, ratusan korban jiwa yang meninggal dunia seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut bukan perkara statistik melainkan soal nyawa manusia.
"Korban itu bukan statistik, tetapi tubuh bernyawa seperti kita," ujarnya.
Terhadap insiden tersebut, dia menegaskan setiap peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa harus ada yang bertanggung jawab.
Kerusuhan yang terjadi seusai laga Arema vs Persebaya disorot oleh LPSK. Lembaga itu menuntut pertanggungjawaban.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News