Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya Disorot Dunia, Artikel NYT Nyelekit
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sepak bola Indonesia kembali berduka karena terjadi kerusuhan seusai pertandingan Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10).
Akibat kerusuhan itu, setidaknya ada 127 orang dinyatakan tewas.
Kejadian pada pekan ke-11 Liga 1 itu mulai disorot oleh media asing. Media asal Inggris The Guardian melaporkan bahwa ada 120 korban jiwa.
The Guardian mengutip pernyataan kantor kesehatan daerah Malang, Wiyanto Wijoyo yang mengatakan lebih dari 120 orang tewas. Korban luka masih dievakuasi dan dirujuk di rumah sakit setempat.
"Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan seusai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, tetapi beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang," tulis The Guardian.
Selain The Guardian, media asal Amerika Serikat New York Times turut mengabarkan soal kerusuhan tersebut. New York Times menulis bahwa kericuhan itu dimulai saaa belasan suporter memaksa masuk ke lapangan pertandingan.
"Kekerasan sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia. Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal biasa," tulis New York Times.
"Beberapa tim bahkan memiliki klub penggemar dengan apa yang disebut komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk pertandingan di seluruh Indonesia. Suar sering dilemparkan ke lapangan dan polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan," sambung tulisan tersebut.
Kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Arema FC vs Persebaya muali disorot dunia. Artikel New York Times tulisannya nyelekit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News