Pengamat Sepak bola Soroti Beberapa Aspek dalam Tragedi Kanjuruhan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Lebih dari seratus orang menjadi korban dalam tragedi seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10).
Jumlah korban yang mayoritas dari kalangan suporter itu tercatat sebagai yang terbesar kedua di dunia.
Pengamat sepak bola sekaligus dosen olahraga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Komarudin mengatakan ada sejumlah aspek yang harus segera dibenahi ke depannya agar tragedi serupa tak terulang.
Pertama, pihak operator kompetisi mestinya memperhatikan jam penyelenggara pertandingan.
"Karena berbeda secara psikologis ketika massa di malam dan siang hari," kata Komarudin, Jumat (7/10).
Pertandingan malam hari menurutnya juga memberatkan aparat dalam mengamankan pertandingan.
"Kemampuan manusia untuk menahan diri itukan ada batasnya, terutama saat dia tidak bisa mengontrol tingkat kelelahan," kata mantan asisten pelatih PSS Sleman tersebut.
Kemudian, Komarudin turut menyoroti kapasitas penonton dalam menggelar pertandingan berjuluk Derby Jatim yang melebihi kapasitas.
Pengamat sepak bola sekaligus dosen olahraga UNY mengatakan ada sejumlah aspek yang perlu diperbaiki pascatragedi Kanjuruhan Malang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News