Kata Pelatih PSS Sleman Soal Keputusan Kontroversial Wasit
Pada babak kedua menit ke-66, Persik berbalik unggul lewat brace Flavio Antonio Silva. Keunggulan tersebut tidak berlangsung lama karena satu menit berselang tendangan salto Esteban Vizcarra menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Pada menit ke-72, Hokky Caraka kembali dianggap dalam posisi offside untuk ketiga kalinya oleh wasit. Kali ini, Asisten Wasit 1 Nawan Apandi menganggap Hokky dalam posisi offside setelah menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 17, Riki Dwi.
Lagi-lagi, PSS Sleman menilai Hokky belum berada dalam posisi offside karena ada satu pemain Persik yang berada di depannya.
Menurut PSS Sleman, keputusan kontroversial wasit tidak berhenti di situ. Pada menit ke-96 penyerang PSS Ricky Cawor mengumpan ke dalam kotak penalti melalui sisi kiri dan bola dibuang oleh pemain Persik bernomor punggung 16, Al Hamra.
Namun, bola tersebut sempat mengenai siku tangan Pemain Persik bernomor punggung 11, Ady Eko.
Sayangnya, lagi-lagi wasit utama, Rio Permana Putra tidak memberikan hadiah penalti untuk PSS Sleman. Tidak ada gol lainnya yang tercipta. PSS Sleman harus puas hanya dengan satu poin.
PSS Sleman masih tertahan di peringkat 14 klasemen sementara Liga 1 dengan raihan 19 poin dari 16 laga. (mar3/jpnn)
Pelatih PSS Sleman Bertrand Crasson berkomentar soal keputusan wasit yang merugikan timnya. PSS Sleman dan Persik Kediri hanya bisa berbagi poin.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News