Kata Pelatih PSS Sleman Soal Keputusan Kontroversial Wasit
“Saya memberikan apresiasi buat mereka terlepas apa yang terjadi di lapangan. Sekali lagi inilah sepak bola. Para pemain menunjukan kesungguhan usahanya bermain sepak bola lebih baik lagi. Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada para pemain,” ibuhnya.
Pada laga kemarin, Laskar Sembada sempat membuka keunggulan menit ke-17 melalui striker Hokky Caraka yang berhasil mengeksekusi umpan lambung dari sisi kanan PSS dan menyundulnya menjadi gol.
Namun, gol tersebut dianggap offside oleh asisten wasit 2 yang bertugas, Dedi Saputra. Ia menganggap Hokky masuk dalam posisi offside tim Persik. Kedudukan pun tetap 0-0.
Pemain berusaha PSS bangkit dari rasa kecewa mengenai keputusan perangkat pertandingan tersebut. Usaha itu akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-31 melalui gelandang bertahan PSS, Wahyudi Hamisi.
Sepakan kerasnya tidak mampu dibendung kiper Persik, Dikri Yusron. Skor 1-0 untuk keunggulan PSS.
Memasuki menit ke-40, Persik langsung menyamakan kedudukan 1-1 seusai Flavio Antonio Silva mencetak gol. Skor 1-1 pun bertahan hingga turun minum.
Pada menit ke-44 Hokky Caraka lagi-lagi dianggap berada dalam posisi offside oleh asisten wasit 2, Dedi Saputra, ketika menerima umpan dari Penyerang PSS bernomor punggung 7, Kei Sano.
Setelah melihat rekaman ulang, PSS Sleman percaya bahwa posisi Hokky masih onside karena pemain terakhir Persik yaitu Yusuf Meilana masih berada di depan Hokky.
Pelatih PSS Sleman Bertrand Crasson berkomentar soal keputusan wasit yang merugikan timnya. PSS Sleman dan Persik Kediri hanya bisa berbagi poin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News