AS Baru Mulai Memakai Teknologi Ini, di Indonesia Sudah Lama Ditinggalkan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Amerika Serikat (AS) baru saja mengembangkan dan menggunakan suatu teknologi terkini untuk mendeteksi paparan Covid-19.
Teknologi itu membuat cara mendeteksi keberadaan virus Corona tidak lagi perlu melalui metode swab, tetapi cukup dengan mengambil sampel napas seseorang.
Mengutip keterangan resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Kamis (14/4), disebutkan bahwa metode itu dapat dilakukan dengan InspectIR Covid-19 Breathalyzer.
Hal itu membuat tes Covid-19 dapat dilakukan di lingkungan spesimen pasien dikumpulkan dan dianalisis, seperti di kantor dokter, rumah sakit dan lokasi tes mobil.
"Tes dilakukan oleh operator berkualitas dan terlatih di bawah pengawasan penyedia layanan kesehatan berlisensi atau yang disahkan oleh undang-undang negara bagian untuk meresepkan tes dan dapat menyediakan hasilnya kurang dari tiga menit," tulis pernyataan FDA.
Direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi (CDRH) FDA Jeff Shuren mengatakan izin tersebut merupakan contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk Covid-19.
"FDA terus mendukung pengembangan tes Covid-19 baru dengan tujuan meningkatkan teknologi yang dapat membantu mengatasi pandemi saat ini sekaligus memosisikan AS dengan lebih baik untuk menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat umum selanjutnya," katanya.
InspectIR Covid-19 Breathalyzer menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) untuk memisahkan serta mengidentifikasi campuran kimia.
Amerika Serikat baru mulai mengembangkan dan memakai metode baru untuk mendekatkan Covid-19. Di Indonesia sudah tak lagi digunakan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News