Sosiolog UGM Menyayangkan Pernyataan Pemkab Kulon Progo Tentang Kemiskinan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyu Kustiningsih menyayangkan pernyataan yang dilontarkan oleh pejabat pemerintah Kabupaten Kulon Progo tentang sulitnya menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut.
Sekretaris Daerah Kulon Progo, DIY, Astungkara sebelumnya menyebutkan bahwa masyarakat Kulon Progo tidak mempermasalahkan apabila dilabeli 'miskin'.
Menurut Astungkara, hal itu membuat program penanggulangan kemiskinan yang sudah dicanangkan Pemkab Kulon Progo, sulit terealisasi.
Wahyu mengatakan pernyataan tersebut tidak seharusnya keluar dari pejabat pemerintah yang notabene bertugas dan bertanggung jawab atas masalah kemiskinan.
"Jangan justru melabeli masyarakatnya semacam itu. Jujur kalau saya masyarakat sana saya bakal marah," kata Wahyu saat ditemui JPNN.com beberapa waktu lalu.
Angka kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo sendiri menjadi yang tertinggi di DIY, yaitu sebesar 81.140 jiwa atau 18,38 persen dari total jumlah penduduk.
Menurut Wahyu program penanggulangan kemiskinan dari pemerintah selama ini seringkali diwujudkan dalam bentuk charity seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Wahyu lantas bercerita pengalamannya ketika melakukan riset tentang BLT yang diberikan pemerintah, ternyata tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Sosiolog Universitas Gadjah Mada menyayangkan pernyataan yang keluar dari pemerintah daerah Kulon Progo ini tentang sulitnya menanggulangi kemiskinan di daerah tersebut..
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News