Harga Minyak Goreng di Kulon Progo Masih Tinggi Meski Ada Operasi Pasar, Bikin Resah
"Untuk mendapat alokasi minyak goreng itu, harus membayar terlebih dahulu, sehingga hanya ada beberapa desa yang sanggup membayar dahulu, baru dipasok," katanya.
Sudarna memprediksi harga minyak goreng baru akan turun beberapa bulan ke depan.
Pedagang dan pengecer akan menghabiskan stok mereka sampai habis.
Toko ritel berani menjual murah minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter karena mereka mendapat subsidi Rp 3.000 per liter dari pemerintah, berbeda dengan pedagang dan pengecer minyak goreng di masyarakat.
"Stok minyak goreng sebenarnya aman. Tapi yang membuat resah itu ada dua harga, yakni yang dijual di toko ritel dengan harga minyak yang dijual pedagang pasar rakyat dan pengecer," katanya.
Salah satu warga Sentolo, Martiyem mengharapkan ada kebijakan khusus supaya harga kembali ke semula.
"Saat ini warga sudah susah untuk bertahan karena adanya pandemi Covid-19, malah ditambah harga minyak goreng yang merupakan kebutuhan pokok tinggi," katanya. (Mar3/jpnn)
Harga minyak goreng di kabupaten Kulon Progo masih mahal, meskipun pemerintah setempat sudah melakukan operasi pasar.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News