Berkunjung ke Yogyakarta, Kepala BKKBN Ungkap Target Berat Menurunkan Angka Kekerdilan di Indonesia
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) beberapa waktu lalu meluncurkan angka kekerdilan anak di Indonesia yang sempat turun pada masa pandemi Covid-19 dari 27,7 persen menjadi 24,4 persen.
Angka tersebut belum memenuhi apa yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan presiden ingin angka kekerdilan anak di Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024.
"Kami harus bergerak cepat di sisa waktu 2,5 tahun menurunkan angka kekerdilan dari 24,4 persen ke 14 persen," kata Hasto saat berkunjung ke Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (9/1).
Setiap tahun, kata Hasto, BKKBN harus menurunkan angka kekerdilan sedikitnya 4 persen.
Oleh karena itu BKKBN mewajibkan warga yang akan menikah untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti lingkar lengan atas, hemoglobin, sehat atau tidak.
Jika tidak sehat, anak-anaknya berpotensi mengalami kekerdilan.
"Kami sudah komunikasi dengan Menteri Agama untuk mohon dikuatkan menjadi syarat sebelum pernikahan," katanya.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan target berat yang diberikan presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka kekerdilan anak di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News