Ribuan Warga Bantul Masih Tinggal di Kawasan Rawan Longsor
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ribuan warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masih tinggal di daerah yang rawan bencana longsor.
Hal itu diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul.
Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan ada sekitar 2.000 kepala keluarga yang masih tinggal di daerah rawan bencana tanah longsor.
Menurut dia, 2.000 KK itu tersebar di 36 kelurahan yang ada di Bantul, dengan risiko rendah hingga sedang.
Aka Luk Luk mengatakan kawasan tersebut rawan longsor karena berada di lereng perbukitan atau tebing yang sewaktu waktu bisa ambruk.
"Wilayah Bantul dengan tingkat kerawanan longsor sedang ada di Kelurahan Munthuk, Mangunan, Jatimulyo (Dlingo) dan Kelurahan Wukirsari, Karangtengah, Sriharjo dan Selopamioro (Imogiri)," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol mengatakan dalam menghadapi musim hujan, BPBD sudah mengadakan rapat komprehensif bersama seluruh desa, kecamatan dan organisasi perangkat daerah (OPD) juga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dia mengatakan dalam rapat koordinasi tersebut juga ada kaitannya dengan mengaktifkan 36 posko banjir, longsor dan angin kencang di tingkat kelurahan.
BPBD mencatat masih ada ribuan warga Bantul yang tinggal di kawasan rawan longsor saat musim hujan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News