Dampak Positif dan Negatif BPI Danantara

Selama ini penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi dilakukan oleh kementerian dimana dasar penunjukan seringkali tidak disertai alasan dan evaluasi yang memadai.
“Selama ini pengawasan dari pemerintah adalah melalui penunjukan dewan komisaris dan dewan direksi oleh kementerian sehingga sifatnya itu tidak terlalu binding. Dengan adanya Danantara, monitoring dari parent company akan lebih transparan dan efektif”, jelasnya.
Namun, di sisi lain, Eddy berpendapat pendirian Danantara ini juga dapat berpotensi mengurangi performa BUMN.
Pasalnya, adanya holding company berpotensi menambah layer hierarkis yang tentu saja akan menambah panjang proses birokrasi.
Bertambahnya layer manajemen berisiko membuat kebebasan berkreasi dari tiap-tiap BUMN justru akan menurun.
“Manfaat Danantara itu lebih ke defensif bukan ke ofensif. Artinya, transparansi dan tata kelola mungkin membaik, tetapi performa dan inovasi belum tentu,” paparnya.
Dalam merealisasikan Danantara ini, ia menegaskan sebaiknya harus ada langkah lanjutan dan tidak berhenti sampai pembentukan holding company.
Danantara perlu merancang merjer dan akuisisi berbagai perusahaan pemerintah agar makin efektif dan efisien, manajemen tidak berlapis-lapis, dan lincah dalam berinovasi.
Pakar ekonomi UGM menilai kehadiran BPI Danantara bisa berdampak positif dan negatif bagi BUMN.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News