Tokoh Masyarakat di Bantul dapat Pelatihan Penting, Sesuatu yang Bisa Menyatukan Rakyat Indonesia

jogja.jpnn.com, BANTUL - Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi tidak selalu berdampak baik bagi hubungan sosial antar masyarakat di Indonesia.
Terkadang, konflik antar warga justru terjadi karena dampak negatif dari perkembangan teknologi digital.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bantul merasa perlu untuk meningkatkan kerukunan dan persatuan warga guna meminimalisir konflik.
Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi Pembinaan Wawasan Kebangsaan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Srandakan.
"Politik tidak bisa menyatukan bangsa karena muaranya kekuasaan, ekonomi juga tidak bisa karena keuntungan yang dicari. Salah satu yang bisa menyatukan adalah kebudayaan," kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo saat memberikan pengarahan di Aula Kecamatan Srandakan, Bantul, Senin (21/3).
Alasan Pemkab Bantul memilih Kecamatan Srandakan karena daerah itu merupakan wilayah perbatasan Bantul bagian selatan.
"Membela negara bukan semata-mata tugas TNI/Polri, namun juga menjadi kewajiban kita bersama," ujar Joko.
Dia juga menyarankan para tokoh masyarakat untuk melek teknologi dan teliti terhadap berbagai informasi atau berita yang diperoleh dan disebarluaskan melalui media sosial.
Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kabupaten Bantul mendapatkan pelatihan penting dari Pemkab Bantul.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News