Hebat, UGM Kembangkan Bibit Padi Amphibi, Bisa Panen 10 Ton per Hektare
Selain itu, bibit ini berpotensi produksi mencapai 10 ton per hektare.
Padi amphibi ini tengah diuji multilokasi terhadap 10 galur harapan di 14 lokasi di 9 provinsi yang meliputi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Halmahera Utara.
“Sampai saat ini sempat kami prediksi mulai kelihatan beberapa nomor sudah melihat potensi hasil (produksi) lebih tinggi dari padi pembandingnya. Ada kemampuan beradaptasi dan stabilitas. Siap dirilis nasional jika bagus di semua tempat. Jika hanya satu (tempat), hanya kultivar satu tempat saja,” jelasnya.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono menyampaikan apresiasi atas hasil inovasi riset padi Gamagora yang sudah memasuki uji multilokasi.
Menurutnya padi ini memiliki potensi untuk bisa ditanam di dua lokasi area persawahan dan lahan kering.
Oleh karena itu, padi ini menurutnya bisa menjadi bibit padi yang baik untuk meningkatkan produktivitas padi di tanah air.
“Bibit yang bagus menjadi kebutuhan bagi pertanian kita bahwa produktivitas harus kita tingkatkan per hektarenya. Saya kira minimal 10 ton per hektare sangat bagus dan dengan meningkatnya produktivitas per hektare tentu menguntungkan petani,” katanya. (mar3/jpnn)
UGM sedang mengembangkan sebuah bibit padi amphibi yang bisa hidup di lahan sawah atau nonsawah. Berpotensi panen 10 ton per hektare.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News