Sejumlah Tantangan Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Melintasi Jalur Rawan Bencana Alam
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Proyek pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen remsi dimulai dengan adanya peletakan batu pertama di Kelurahan Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (30/3).
Tol Yogyakarta-Bawen memiliki total panjang 75,82 kilometer, melintasi Provinsi Jawa Tengah sepanjang 68,17 kilometer dan DIY sepanjang 7,65 kilometer.
Tol Yogyakarta-Bawen memiliki konsesi selama 40 tahun dan nilai investasi sebesar Rp 14,26 triliun.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan pembangunan tol itu memiliki sejumlah tantangan karena melintasi beberapa ruas daerah rawan bencana alam seperti gempa dan lahar dingin.
Di satu sisi, pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen juga harus menjaga kawasan cagar budaya, kelestarian lingkungan, dan wilayah mata air.
"Dalam membangun tol ini kami harus cepat, tetapi juga tetap harus menjaga kualitas, mutu, memastikan keselamatan konstruksi hingga menggunakan produk-produk dalam negeri," kata dia.
Meskipun demikian, Hedy meyakini bahwa dengan adanya tol itu dapat meningkatkan peran Kota Yogyakarta sebagai pusat perkembangan ekonomi di Jawa bagian Selatan.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji berharap dengan dimulainya pembangunan tol penghubung DIY, Jawa Tengah, dan daerah sekitarnya di Pulau Jawa akan memperlancar transportasi barang, logistik, maupun penumpang.
Tol Yogyakarta-Bawen sudah resmi dibangun dengan ditandai peletakan batu pertama. Berikut sejumlah tantangan pembangunan tol Jogja-Bawen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News