Bupati Kulon Progo Mengaku Gagal Memberantas Kemiskinan
Salah satu program andalan Pemkab Kulon Progo adalah bedah rumah warga miskin.
"Gerakan bedah rumah warga miskin seharusnya sudah mengurangi lima dari 14 indikator kriteria keluarga miskin. Belum termasuk bantuan sosial dan program pemberdayaan masyarakat," katanya.
Sutedjo mengakui masih memiliki beban terkait rendahnya anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dibandingkan empat kabupaten/kota di DIY lainnya.
Saat ini, APBD Kulon Progo masih di bawah Rp 1,5 triliun.
Hal ini disebabkan belum optimalnya dana transfer dari Pemerintah Pusat, misalnya dana alokasi umum (DAU) yang perhitungannya berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah.
Saat ini, jumlah penduduk di Kulon Progo relatif rendah.
Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) juga paling rendah di DIY.
Hal ini dikarenakan sumber pendapatan juga minim, baik pajak perhotelan, parkir, retribusi pariwisata hingga pertambangan.
Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo masih menjadi yang tertinggi di DIY. Bupati Kulon Progo mengaku gagal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News