Sosiolog UWM Jelaskan Penyebab Klitih, Bisa Dicegah Pemerintah Daerah
![Sosiolog UWM Jelaskan Penyebab Klitih, Bisa Dicegah Pemerintah Daerah - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/04/10/pengamat-sosial-puji-qomariyah-foto-dok-pribadi-for-jpnn-jog-tyed.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Aksi kekerasan jalanan atau klitih di Yogyakarta kembali menjadi sorotan publik.
Pengamat sosial Puji Qomariyah menyebut aksi tersebut sebagai efek keterbatasan ruang publik yang bisa dijadikan ruang berekspresi secara bebas dan gratis.
“Aksi klitih adalah bentuk kekalahan masyarakat terhadap kapitalisme. Mengapa? Karena hampir seluruh ruang publik menjadi area privat. Warga tidak memiliki ruang publik untuk berekspresi, semua area berbayar jika warga ingin mengaksesnya,” ucap Puji pada Sabtu (9/4).
Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram (UWM) itu mengatakan bahwa keterbatasan ruang publik menyulitkan kawula muda untuk mengekspresikan dirinya.
Maka, tak heran jika jalan umum dijadikan sebagai alternatif ruang berekspresi.
Menurutnya, di jalan umum itu terjadi interaksi antar berbagai kelompok dan elemen masyarakat lainya yang memilik latar belakang berbeda.
“Masyarakat yang kehilangan ruang publik menjadi agresif karena tidak bisa menyalurkan bakatnya. Ini menjadi tanda kekalahan masyarakat terhadap kapitalisasi ruang publik," ujarnya.
Bentuk kekalahan masyarakat, lanjutnya, terlihat pada ketidakmampuan mempertahankan atau menyisakan ruang terbuka untuk ruang berekspresi bagi generasi muda.
Pengamatan sosial mengatakan bahwa klitih di Yogyakarta dipicu oleh keterbatasan ruang publik yang gratis dan bebas diakses masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News