Manakah yang Lebih Utama, Salat Idulfitri di Masjid atau Lapangan?
Dasar hukum salat Idulfitri dikerjakan di lapangan dua rakaat, sebelum khotbah, tanpa azan dan tanpa ikamah, serta tidak ada salat sunah sebelum maupun sesudahnya.
Dari abu Sa?id al-Khudri r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw keluar ke lapangan tempat salat (musala) pada hari Idulfitri dan Iduladha, lalu hal pertama yang dilakukannya adalah salat, kemudian ia berangkat dan berdiri menghadap jemaah, sedangkan jemaah tetap duduk pada saf masing-masing, lalu Rasulullah menyampaikan wejangan, pesan, dan beberapa perintah. [HR al-Bukhari].
2. Dalil salat Idulfitri tanpa azan dan ikamah
Dari Jabir bin Samurah ia berkata: Saya telah menunaikan salat dua hari raya bersama Rasulullah saw lebih dua kali, yakni (beliau menunaikannya) tanpa azan dan ikamah. [HR Muslim].
3. Dalil dua rakaat salat Idulfitri
Dari Ibn ‘Abbas (diriwayatkan bahwa) Nabi saw salat Idulfitri pada hari dua rakaat tanpa melakukan salat lain sebelum dan sesudahnya. [HR tujuh ahli hadis dan lafal di atas adalah lafal al-Bukhari].
Jadi, berdasarkan keterangan dalil di atas, umat muslim memang diutamakan salat Idulfitri di lapangan terbuka. Kendati demikian, tidak dilarang untuk tetap salat Idulfitri di masjid. (mar3/jpnn)
Besok umat muslim di Indonesia sudah menjalankan salat Idulfitri 1443 Hijriah. Manakah yang lebih utama, di lapangan atau di masjid? Berikut penjelasannya.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News