Sejarah Salat Id di Lapangan oleh Muhammadiyah

Senin, 02 Mei 2022 – 08:15 WIB
Sejarah Salat Id di Lapangan oleh Muhammadiyah  - JPNN.com Jogja
Yunus Anis masih memakai seragam tentara ketika menjadi imam salat Id di Alun-alun Utara Yogyakarta pada tahun 1957. Foto: Dok. H.M. Yunus Anis

Anjuran tersebut mengikuti sunah Rasulullah dengan melaksanakan salat Id di lapangan terbuka.

Kemudian, salat Id di lapangan pada 1926 tersebut juga merujuk pada hasil keputusan Muktamar Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya. 

Keputusan muktamar tersebut disambut oleh konsul dan cabang Muhammadiyah di seluruh penjuru Indonesia yang mulai rutin melaksanakan salat id di tanah lapang di tahun-tahun berikutnya.

Kemudian, St. Nurhayat dkk dalam Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi dan Sistem Nilai (2019) menyebutkan pelaksanaan ibadah salat id di lapangan berawal dari kritikan seorang tamu dari India.

Di masa kepemimpinan Kiai Ibrahim antara 1923-1933 itu, sang tamu mengkritik Muhammadiyah yang melaksanakan salat id di Masjid Keraton Yogyakarta. 

Sang tamu beranggapan, Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan sepatutnya melaksanakan salat Idulfitri dan Iduladha seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu di tanah lapang. (mcr25/jpnn)

Muhammadiyah adalah yang pertama kali memperkenalkan praktik salat Id di tanah lapang yang tetap dilaksanakan hingga saat ini. Ternyata begini sejarahnya.

Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah

Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia