Sejarah Salat Id di Lapangan oleh Muhammadiyah

Anjuran tersebut mengikuti sunah Rasulullah dengan melaksanakan salat Id di lapangan terbuka.
Kemudian, salat Id di lapangan pada 1926 tersebut juga merujuk pada hasil keputusan Muktamar Kongres Muhammadiyah ke-15 di Surabaya.
Keputusan muktamar tersebut disambut oleh konsul dan cabang Muhammadiyah di seluruh penjuru Indonesia yang mulai rutin melaksanakan salat id di tanah lapang di tahun-tahun berikutnya.
Kemudian, St. Nurhayat dkk dalam Muhammadiyah dalam Perspektif Sejarah, Organisasi dan Sistem Nilai (2019) menyebutkan pelaksanaan ibadah salat id di lapangan berawal dari kritikan seorang tamu dari India.
Di masa kepemimpinan Kiai Ibrahim antara 1923-1933 itu, sang tamu mengkritik Muhammadiyah yang melaksanakan salat id di Masjid Keraton Yogyakarta.
Sang tamu beranggapan, Muhammadiyah sebagai gerakan pencerahan sepatutnya melaksanakan salat Idulfitri dan Iduladha seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, yaitu di tanah lapang. (mcr25/jpnn)
Muhammadiyah adalah yang pertama kali memperkenalkan praktik salat Id di tanah lapang yang tetap dilaksanakan hingga saat ini. Ternyata begini sejarahnya.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News