Ribuan Ton Sampah Menumpuk, Bagaimana Langkah Pemkab Sleman Selama TPA Piyungan Tutup?

jogja.jpnn.com, SLEMAN - Kabupaten Sleman menjadi daerah yang paling banyak menyumbangkan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang berada di Kabupaten Bantul.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Ephiphana Kristiyanti mengatakan estimasi timbulan sampah di Kabupaten Sleman pada hari biasa sekitar 706,77 ton per hari.
Saat libur Lebaran, jumlah itu meningkat 32 persen menjadi 936,27 ton per hari.
Dengan tutupnya TPA Piyungan sejak Sabtu (7/5) lalu, ada ribuan ton sampah di Kabupaten Sleman menunggu untuk diangkut ke TPA Piyungan.
"Kenaikan timbulan sampah pada libur Lebaran bersumber dari sektor pariwisata dan pemudik yang datang ke Kabupaten Sleman," kata Kristiyanti.
Menurut dia, penutupan TPA Piyungan, Bantul beberapa hari lalu mengakibatkan Kabupaten Sleman tidak dapat membuang residu sampah sehingga menimbulkan penumpukan sampah di rumah-rumah warga.
"Dengan adanya penutupan tersebut maka kami mengoptimalkan pengolahan sampah yang menumpuk dengan pemilahan sampah organik dan anorganik di depo transfer, TPS dan bank sampah," katanya.
Guna mengurangi bau tidak sedap akibat adanya timbunan sampah di depo transfer dan TPS, pihaknya juga melakukan penyemprotan ekoenzim untuk mempercepat penguraian sampah organik.
Kabupaten Sleman adalah daerah yang menghasilkan sampah paling besar untuk dibuang ke TPA Piyungan dengan prduksi lebih dari 700 ton per hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News