Menilik Program Pengolahan Sampah di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan beberapa waktu lalu adalah puncak dari masalah sampah yang terus berlarut-larut di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
TPA Piyungan setiap harinya menerima lebih dari 1.000 ton sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul.
Tingkat pengolahan dan daur ulang sampah di TPA Piyungan kalah cepat dengan laju pertambahan volume sampah yang makin meningkat.
Warga di Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul yang terdampak langsung limbah dari TPA Piyungan menuntut agar lokasi tersebut ditutup secara permanen.
Situasi itu membuat dilema Pemda DIY karena tiga daerah masih sangat menggantungkan diri pada TPA Piyungan.
Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul sebetulnya sudah memiliki program jangka panjang untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan TPA Piyungan.
Hanya saja, ketiga daerah itu membutuhkan waktu paling tidak dua tahun untuk mulai beralih.
Di Kota Yogyakarta misalnya, sedang dalam proses untuk memastikan lokasi pengolahan sampah.
Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul adalah tiga daerah yang masih menggantungkan diri dengan TPA Piyungan. Ketiganya punya program jangka panjang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News