Udara Malam di Jogja Sangat Dingin, Ternyata Ada Fenomena Mediding, Apa Itu?
Akibatnya radiasi matahari yang diterima bumi besar sehingga suhu di siang hari meningkat menjadi lebih panas.
Kondisi langit cerah ini juga menyebabkan pelepasan radiasi bumi pada malam hari juga menjadi lebih besar dan banyak karena tidak ada awan yang menghalangi.
Kondisi ini menyebabkan suhu berkurang karena pelepasan panas atau hilangnya panas akibat pelepasan radiasi bumi sehingga pada malam hingga pagi suhu menjadi lebih dingin.
“Fenomena ini akan terjadi pada saat musim kemarau dan mencapai puncaknya pada saat puncak musim kemarau," jelasnya.
Di dataran tinggi Dieng, kondisi ini dapat menyebabkan suhu udara mencapai minus sehingga ada fenomena embun upas (embun es/tropical frost) yang menimbulkan kerusakan pada tanaman kentang yang berumur muda.
Sedangkan di wilayah-wilayah lain berdampak terhadap kesehatan masyarakat karena perubahan suhu yang sangat mencolok pada siang panas dan malam hari dingin.
“Di Sleman suhu pernah mencapai 14 derajat dan di daerah Dieng minus satu. Kondisi semacam ini tentunya harus disiapkan dengan menjaga kondisi tubuh, berolahraga dan mengkonsumsi cairan yang cukup," imbuh Emilya. (mar3/jpnn)
Masyarakat di Jogja mungkin merasakan bahwa udara malam hari menjadi lebih dingin. Ternyata ada fenomena mediding, apa itu?
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News