Kasus PMK Pertama di Bantul Langsung Menyerang 88 Ternak, Duh
![Kasus PMK Pertama di Bantul Langsung Menyerang 88 Ternak, Duh - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/06/01/petugas-kesehatan-hewan-memeriksa-kondisi-ternak-yang-positi-5zil.jpg)
jogja.jpnn.com, BANTUL - Kabupaten Bantul mencatatkan kasus pertama ternak dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) setelah hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Yogyakarta keluar pada Rabu (1/6).
Total ada 13 ternak yang telah dikonfirmasi positif PMK, tetapi puluhan lainnya memiliki suspek yang serupa dengan penyakit itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul Joko Waluyo mengatakan lembaganya memperkirakan bahwa ada 88 ternak yang positif PMK.
"Sudah ada hasil dari laboratorium BBVet Wates Yogyakarta 13 ekor, sedangkan 75 ternak lainnya masih suspek. Saya meyakini itu mengarah pada PMK karena memperhatikan gejala pada ternak tersebut," kata Joko, Kamis (2/6).
Joko mengatakan ternak yang terinfeksi PMK itu terdiri atas lima ekor domba yang berasal dari Gilang Desa Baturetno, Banguntapan, delapan ekor ternak lainnya juga di Banguntapan, sementara sisanya dari Desa Segoroyoso, Kecamatan Pleret.
"Sekarang teman-teman baru melakukan pengobatan di tiga titik, di antaranya di wilayah Segoroyoso. Semua di kandang kelompok bersama Fakultas Kedokteran Hewan dan BBVet Wates," katanya.
Menurut Joko, Desa Segoroyoso selama ini memang dikenal sebagai sentra ternak di Kabupaten Bantul.
"Di daerah situ banyak jagal dan perputaran ternak cepat. Hasil penelusuran ternak-ternak itu dari Bantul, ternak lama yang ada di kandang kelompok," katanya.
Kabupaten Bantul mencatatkan kasus pertama ternak dengan PMK. Tidak tanggung-tanggung, langsung menyerang 88 hewan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News