Inikah Bukti Keausan Candi Borobudur sehingga Jumlah Pengunjung Harus Dibatasi?

Minggu, 12 Juni 2022 – 23:03 WIB
Inikah Bukti Keausan Candi Borobudur sehingga Jumlah Pengunjung Harus Dibatasi? - JPNN.com Jogja
Tingkat keausan Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/YU (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)

“Apalagi jika ada pengunjung yang sampai naik ke bagian stupa,” katanya.

Menurutnya, kebijakan membatasi pengunjung yang naik ke bangunan candi memang bisa merugikan dari sisi ekonomi terkait penerimaan negara dari sisi sektor pariwisata.

Akan tetapi, menurut Yoyok, hal itu perlu dilakukan untuk menjaga bangunan bersejarah dan mempertahankan tingkat keaslian bangunan candi dari relief hingga stupa.

“Perlu ada sinergi antara kebijakan upaya pelestarian dan pariwisata untuk saling konsolidasi dan kolaborasi,” ujarnya

Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan ancaman kerusakan tidak hanya dari beban jumlah pengunjung yang menaiki bangunan candi setiap hari, tetapi juga berasal dari ancaman kerusakan dari faktor alam. 

“Terjadi kerusakan lain dari faktor alam berupa panas dan hujan memengaruhi batuan dan relief. Kondisi makin ke sini makin mengalami kerusakan,” ujar dia.

Sejak tahun 1983, kata Wiwit, pihaknya setiap tahun terus memonitoring kondisi batu candi, perekatan batu candi, mengukur tingkat kerusakan pengelupasan dan sedimentasi hingga lubang alveol candi.

Ia menyebutkan kerusakan batu tangga dan lantai kian meningkat.

Pemerintah berencana untuk menaikkan tarif tiket naik ke Candi Borobudur demi menjaga candi itu dari kerusakan. Bagaimana sebetulnya kondisi Candi Borobudur?
Sumber ugm.ac.id
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News