Inikah Bukti Keausan Candi Borobudur sehingga Jumlah Pengunjung Harus Dibatasi?
![Inikah Bukti Keausan Candi Borobudur sehingga Jumlah Pengunjung Harus Dibatasi? - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/06/06/peserta-membentangkan-bendera-merah-putih-mengelilingi-candi-e4sm.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Sejak muncul wacana tentang rencana kenaikan tarif tiket ke Candi Borobudur, muncul pertanyaan tentang kondisi bangunan peninggalan Wangsa Syailendra itu.
Pemerintah ingin membatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari.
Berdasarkan data yang pernah dihimpun oleh Pusat Studi Pariwisata (Puspar) Universitas Gadjah Mada (UGM), jumlah kunjungan wisata ke Candi Borobudur memang sangat banyak.
Pada 2018 jumlah kunjungan ke Candi Borobudur mencapai 3.855.285 terdiri dari wisatawan domestik 3.663.054 dan wisatawan mancanegara 192.231.
Sedangkan pada 2019 jumlahnya meningkat menjadi 5.016.839 terdiri dari wisatawan domestik 4.774.757 dan wisatawan mancanegara 242.082.
Puspar UGM sendiri memperkirakan bahwa jumlah kunjungan yang ideal di atas Candi Borobudur maksimal 300 orang per hari.
Tenaga Ahli Puspar UGM Prof Yoyok Wahyu Subroto menyebutkan hampir separuh dari batuan candi Borobudur merupakan hasil peninggalan bangunan dari abad ke-8.
Gesekan yang ditimbulkan dari kaki ribuan pengunjung itu dikhawatirkan menyebabkan pengikisan pada batu-batu Candi Borobudur.
Pemerintah berencana untuk menaikkan tarif tiket naik ke Candi Borobudur demi menjaga candi itu dari kerusakan. Bagaimana sebetulnya kondisi Candi Borobudur?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News