Unik, Puskesmas di Bantul Mulai Pakai Metode Pengobatan Tradisional

Kamis, 07 Juli 2022 – 12:02 WIB
Unik, Puskesmas di Bantul Mulai Pakai Metode Pengobatan Tradisional - JPNN.com Jogja
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memamerkan produk jamu tradisional yang akan masuk ke puskesmas. Foto: Antara

jogja.jpnn.com, BANTUL - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan terobosan dalam bidang kesehatan di tingkat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).

Terobosan yang diambil adalah menerapkan sistem pengobatan tradisional atau herbal di 12 puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan selama ini puskesmas hanya mengandalkan obat-obatan kimia untuk menangani pasien yang sakit.

Padahal, menurut Halim, banyak jamu-jamu tradisional yang bisa digunakan untuk memulihkan pasien.

Bupati mengatakan program kesehatan dengan cara-cara tradisional itu akan diberi nama Seroja yaitu Sehat, Ekonomi Meningkat Karo (bersama) Jamu.

"Sudah kami presentasi bagaimana Seroja itu dikembangkan sehingga melahirkan dua efek, yaitu efek sehat dan efek ekonomi meningkat. Sehatnya adalah bahwa jamu-jamuan kita itu sudah masuk dalam sistem layanan kesehatan di puskesmas," katanya.

Meski demikian, kata Bupati, seluruh jamu-jamuan atau hasil pengolahan dari bahan herbal untuk treatment pengobatan tersebut yang sudah diakui dan tersertifikasi oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat.

"Seluruh jamu yang kami gunakan adalah sudah tersertifikasi BPOM dan itu direkomendasikan oleh BPOM dan disahkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jadi, penggunaan obat-obatan kimiawi yang berefek jangka panjang itu coba kami kurangi," katanya.

Pemkab Bantul melakukan terobosan di bidang kesehatan dengan memasukkan obat-obatan tradisonal untuk mengobati pasien di puskesmas.
Facebook JPNN.com Jogja Twitter JPNN.com Jogja Pinterest JPNN.com Jogja Linkedin JPNN.com Jogja Flipboard JPNN.com Jogja Line JPNN.com Jogja JPNN.com Jogja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia