Sekolah di Bantul Diduga Paksa Siswa Memakai Jilbab, Anggota Dewan: Harus Dibina
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menanggapi sekolah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diduga memaksa seorang siswanya memakai jilbab.
Akibat paksaan tersebut, sang siswa dilaporkan mengalami depresi.
Politikus PDI Perjuangan itu mengkritik kebijakan sekolah karena melanggar hak berkeyakinan dan beragama yang telah dijamin oleh Undang-Undang 1945.
"Peristiwa di SMA Negeri 1 Banguntapan jangan lagi terjadi di masa mendatang. Mari kita jaga lingkungan pendidikan di DIY yang sangat menghormati kemerdekaan setiap warga negara untuk menjalankan agama dan kepercayaannya secara baik," kata Eko pada Sabtu (30/7).
Eko menambahkan bahwa Pemda DIY harus memastikan setiap sekolah melaksanakan konstitusi secara benar dan menjamin kebebasan peserta didik untuk menjalankan keyakinannya.
"Berkaitan kasus ini, Pemda DIY perlu memberikan pembinaan bagi kepala sekolah dan guru agar mengerti dan memahami tugas konstitusi," jelasnya.
Baca Juga:
Menurutnya, keberagaman bhinneka tunggal ika harus dijunjung tinggi di lingkungan sekolah.
"Kami berharap Ombudsman yang menerima laporan agar menjalankan tugas dengan baik sesuai kewenangan yang ada," ujarnya. (mcr25/jpnn)
Salah satu sekolah di Bantul diduga memaksa siswanya memakai jilbab hingga siswa tersebut depresi. Anggota dewan ini mengkritik keras.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News