2 Warga Yogyakarta Mengadu Soal Bansos BBM
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dua warga Kota Yogyakarta mengadu kepada Forum Pemantau Independen (Forpi) terkait dengan penyaluran bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk mengatasi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Anggota Forpi Kota Yogyakarta Baharuddin Kamba mengatakan aduan dua warga Kota Yogyakarta itu akan ditindaklanjuti dalam waktu dekat agar bisa segera mendapat solusi.
Kamba mengatakan aduan pertama yang diterima Forpi berasal dari warga Kelurahan Suryodiningratan yang mengeluhkan pencoretan nama penerima atau ahli waris sebagai penerima bansos BBM.
Warga tersebut mengaku mendapat bantuan sosial program sembako, tetapi penerima terdaftar meninggal dunia dan nama penerima tersebut masih tercatat sebagai penerima bansos sembako saat dicek di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta.
“Akan tetapi, nama penerima tidak masuk sebagai penerima manfaat bansos kenaikan BBM,” kata Kamba.
Sedangkan aduan kedua berasal dari warga di Kelurahan Brontokusuman yang mengaku tidak ada transparansi atau sosialisasi dari pengurus RT/RW setempat terkait penyaluran Bansos BBM.
Sedangkan terkait penyaluran bantuan sosial untuk dampak BBM yang saat ini dilakukan melalui kantor pos di Yogyakarta, Kamba mengatakan penyaluran berjalan lancar.
Meskipun demikian, Forpi Kota Yogyakarta berencana melakukan sampling penyaluran bansos untuk memastikan tidak ada bantuan sosial yang salah sasaran atau masih ada warga miskin yang tidak menerima bantuan.
Dua warga Kota Yogyakarta mengadu kepada Forpi terkait proses penyaluan bansos BBM. Apa yang terjadi?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News