Bagaimana Membuat Bangunan Tahan Gempa? Menteri PUPR dan Guru Besar Menjawab Begini

Meskipun begitu, menurut Basuki, pemerintah membutuhkan sinergi dengan para peneliti di perguruan tinggi.

“Saya melihat perlu ada harmoni dan sinergi antara riset teknik rekayasa gempa, pihak industri dan pemerintah untuk mendukung kegiatan mitigasi kegempaan di Indonesia," ucapnya.

Prof Jonathan Bray menilai tingkat kerusakan bangunan saat terjadi gempa dipengaruhi oleh kekakuan material tanah di permukaan, kondisi batuan keras sampai lunak, dan kedalaman batuan dasar untuk rasio impedansi.

“Kekakuan dan redaman material nonlinier berpengaruh pada regangan geser dengan intensitas goncangan,” katanya.

Sedangkan Prof Koichi Kusunoki mengatakan upaya pengurangan risiko dan peningkatan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana dapat dilakukan dalam bentuk mengurangi tingkat kerusakan melalui desain rumah dan bangunan tahan gempa.

Selain itu, juga dibutuhkan kesigapan pemerintah dalam menyelidiki tingkat kerusakan dengan cepat dan kemampuan merekonstruksi. (mar3/jpnn)