Ada Pasar Ikan Baru di Cangkringan, Diresmikan Sultan HB X
Menurut Sri Sultan, antara pemerintah dan masyarakat harus tercipta sinergi yang baik guna tercapainya peningkatan taraf hidup masyarakat.
“Kewajiban pemerintah itu mendorong, mendampingi kemandirian masyarakat. Jika masyarakatnya sudah mandiri ya sudah, tetapi selama belum mandiri ya kami bantu,” tambah Sri Sultan.
Sri Sultan berharap iklim pemberdayaan warga perikanan dapat berjalan berkesinambungan.
“Kalau memperbanyak induk otomatis akan punya konsekuensi lebih besar lagi untuk menghasilkan pembibitan bagi masyarakat yang kecenderungannya cukup pembibitan saja. Namun, nantinya siapa yang harus beli dan memperdagangkan. Modalnya otomatis akan semakin besar ya pembibitan dan pembesaran sekaligus. Tapi kalau ini menjadi bagian darri engembangan pemberdayaan masyarakat itu soal lain,” ucap dia.
Sebagai sentra produsen ikan, Sri Sultan juga sangat mendorong terciptanya peningkatan perekonomian dengan didirikannya pusat usaha seperti rumah makan.
“Ada tempat yang bisa melayani mancing di sini, beli ikan di sini dan dimakan di sini,” jelas Ngarsa Dalem.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Bayu Mukti Sasongko mengatakan keberadaan Pasar Tradisional Perikanan Cangkringan dapat berkontribusi dalam peningkatan aktivitas warga di sektor perikanan.
“Pasar ini merupakan milik Pemda DIY yang dibangun dengan danais sebesar Rp 1,4 miliar. Salah satu dasar pembangunannya adalah karena 57 persen persen produksi ikan dihasilkan di Kabupaten Sleman,” katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan Pasar Tradisional Perikanan di Cangkringan, Sleman. Yuk, mampir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News