7 Kecamatan di Kulon Progo Wajib Waspada, Rawan Banjir dan Tanah Longsor
jogja.jpnn.com, KULON PROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memetakan tujuh kecamatan di daerah itu yang rawan bencana banjir dan tanah longsor.
Hujan lebat yang terjadi pada Senin (5/12) lalu menyebabkan bencana hidrometeorologi di Kecamatan Kokap, Temon, Wates, Panjatan, Lendah, Galur, dan Sentolo. Bencana tanah longsor juga terjadi di Sentolo dan Kokap.
"Pagi ini, kami menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk mengecek ke lokasi banjir untuk mengetahui dampak banjir ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo Joko Satya Agus Nahrowi.
Ia mengatakan banjir ini disebabkan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan anak-anak sungai, seperti Sungai Papah, Sungai Seling, dan Sungai Kanjangan meluap.
Kemudian, wilayah yang biasanya tidak banjir, pada Senin (5/12) terendam banjir, yakni jalan bawah tanah Milir, Tapen, Cerme, dan Gotakan.
"Saat ini kondisi sudah mulai normal kembali," katanya.
Tim Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta mengevakuasi lima warga Kalimenur, Desa Sukoreno karena rumahnya terendam banjir akibat Sungai Papah meluap pada Senin (5/12) malam.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta Kamal Riswandi mengatakan pada 21.23 WIB, petugas siaga Basarnas Yogyakarta menerima informasi dari anggota RAPI Kulon Progo bahwa telah terjadi Kondisi membahayakan manusia warga Kalimenur terjebak banjir akibat meluapnya Sungai Papah.
BPBD Kabupaten Kulon Progo meminta warga di tujuh kecamatan ini meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan. Rawan banjir dan tanah longsor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News