Terdampak Kenaikan Harga BBM, Pengusaha Pertashop Mengadu ke Pemkab Gunungkidul
jogja.jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Himpunan Pertashop Merah Putih Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan audiensi dengan Pemkab Gunungkidul pada Kamis (15/12).
Para pengusaha pertashop di Gunungkidul itu membawa aspirasi terkait nasib mereka setelah adanya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Ketua Himpunan Pertashop Merah Putih DPD DIY Satya Prapanca mengatakan banyak pertashop yang harus berhenti beroperasi karena tak mampu menanggung biaya operasional. Di sisi lain, pertashop mengalami penurunan omzet.
"Kepada Pertamina, bila pertashop tetap menjual Pertamax, harapannya agar disparitas harga antara Pertalite dan Pertamax tidak terlalu jauh," kata Satya, Jumat (16/12).
Selain itu, pengusaha pertashop juga memiliki opsi lain kepada pihak pertamina.
"Bila kondisi harga pertamax masih sama, mungkin pertashop dibolehkan menjual pertalite," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Disperindag Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengamini adanya kelesuan penjualan pertashop yang ada di Gunungkidul.
"Kami berharap sebetulnya untuk mengatasinya permasalahan ini pertashop diizinkan atau diberikan izin menjual Pertalite," kata Kelik.
Perhimpunan pertashop di Gunungkidul mengadu ke Pemerintah Kabupaten Gunungkidul karena omzet mereka terus menurun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News