Pemkot Yogyakarta Punya Cara Mengolah Sampah di Pasar Tradisional
Selain memberikan sosialisasi melalui paguyuban pedagang pasar, juga akan dibentuk satuan tugas untuk memantau konsistensi dan komitmen pedagang dalam melakukan gerakan nol sampah anorganik.
“Bisa berkoordinasi dengan petugas keamanan di masing-masing pasar agar gerakan berjalan dengan baik karena pemantauan pelaksanaan gerakan sangat penting,” katanya.
Dinas Perdagangan juga merencanakan pemberian reward dalam mendukung gerakan tersebut melalui lomba kebersihan pasar setiap enam bulan sekali.
“Dengan reward diharapkan dapat memacu pedagang untuk konsisten mengelola sampah sejak dari sumbernya,” katanya.
Volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan rata-rata 17 ton per hari terdiri dari 10,9 ton sampah organik dan 6,1 ton sampah anorganik.
"Kami akan upayakan untuk terus menekan potensi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan bersama-sama dengan pedagang melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya," kata Ambar. (antara/jpnn)
Pemkot Yogyakarta puya rencana untuk mengatasi sampah anorganik yang berasal dari pasar-pasar tradisional.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News