Lihat, Ratusan Kilo Kerupuk Mentah Ini Berbahaya, Terpaksa Dimusnahkan
Atas temuan tersebut Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta kemudian mengirimkan surat ke daerah asal produk makanan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
"Pengawasan penggunaan bahan berbahaya pada produk makanan yang dijual di pasar tradisional merupakan kegiatan rutin dan akan terus kami lakukan. Pantauan dilakukan di semua pasar," ujarnya.
Kepala BBPOM Yogyakarta Trikoranti Mustikawati mengatakan boraks akan memberikan dampak negatif pada kesehatan, seperti penyakit kanker dan lainnya.
"Dampak penggunaan boraks tidak akan terlihat langsung, tetapi bahan berbahaya itu akan terakumulasi di dalam tubuh yang kemudian lama kelamaan bisa menyebabkan penyakit, seperti kanker dan lainnya," kata Trikoranti.
Oleh karenanya, lanjut dia, penggunaan boraks sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak karena dampak kesehatan baru akan terlihat dalam beberapa tahun kemudian.
BBPOM Yogyakarta melakukan pengawasan keamanan pangan secara rutin, tidak hanya di pasar tradisional, tetapi juga di seluruh tempat usaha dengan cara sampling bekerja sama dengan dinas terkait di kabupaten/kota.
"Misalnya pengecekan pada produk yang sudah memiliki izin edar, tetapi setelah dites ternyata mengandung bahan berbahaya. Ini yang kami awasi dan pelaku usaha diberi pembinaan. Sanksi bisa diberikan, tetapi itu pilihan terakhir jika masih terus menggunakan bahan berbahaya," ucapnya.
Bahan pangan berbahaya yang paling banyak ditemukan adalah boraks dan formalin.
Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta merazia ratusan kilo kerupuk yang mengandung boraks. Sangat berbahaya sehingga harus dimusnahkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News