Belajar dari Kasus Mario Dandy, Didiklah Anak Tanpa Kekerasan
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat Indonesia saat ini sedang dihebohkan dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (20) terhadap David (17).
Mario adalah anak dari Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo.
Mario melakukan tindak kekerasan sehingga korbannya tak sadarkan diri.
Menyikapi kasus tersebut, Psikolog anak dari Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim menjelaskan beberapa hal yang bisa jadi pemicu anak melakukan tindak kekerasan.
Menurut Romi, hal itu berkaitan dengan faktor yang bisa memicu sifat kekerasan pada anak, salah satunya pola pendidikan dari orang tua atau kelarganya.
Romi mengatakan anak yang dididik dengan kekerasan cenderung untuk menyelesaikan permasalah dengan jalan kekerasan.
"Selain kekerasan dari keluarga atau kekerasan yang dilakukan orang tua kepada anak, ada juga hal-hal lain yang bisa membuatnya tumbuh menjadi anak yang menyelesaikan masalah dengan kekerasan," katanya.
Ketika anak merasa kehadirannya tak dianggap, dia bisa mencari tempat lain untuk menunjukkan kekuasaan, dominasi atau kekerasannya.
Psikolog Anak daru UI meminta para orang tua untuk tidak mendidik anak-anak mereka dengan kekerasan karena itu bisa memicu sifat buruk sang buah hati.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News