Tempat Pengolahan Sampah Ini Diapresiasi Bupati Bantul
jogja.jpnn.com, BANTUL - Warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta tetap mengelola sampah secara mandiri meskipun TPA Piyungan sudah kembali buka secara terbatas.
Pemerintah Kabupaten Bantul mendorong masyarakat dan kelurahan untuk membuat sistem pengolahan sampah mandiri.
Menurut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, salah satu yang bisa dicontoh adalah tempat pengolahan sampah terpadu di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon. Tempat pengolahan sampah di sana, kata Halim, telah sangat membantu meminimalisir tumpukan sampah yang dihasilkan.
Menurut dia, model pengolahan sampah di Kelurahan Bangunharjo yang mencakup lima pedukuhan itu merupakan model terbaik karena semua jenis sampah mulai dari organik, sampah nonorganik dan residual dapat terkelola maksimal.
"Ini merupakan model yang bagus, dimana ada komposter untuk mengolah sampah organik, ada pemilahan sampah yang nonorganik, dan ada pemusnahan, pembakaran untuk memusnahkan sampah residu," katanya.
Bupati mengatakan sistem pengolahan sampah di Bangunharjo tersebut cukup sempurna, tinggal bagaimana nanti bisa dikelola dengan konsisten, apalagi masyarakat pengelola juga mendapat bantuan komposter untuk mengolah sampah organik.
"Konsistensi adalah kunci kesuksesan karena produksi sampah terus menerus ada. Jika tempat ini tidak konsisten, sampah berserakan lagi. Insyaallah bantuan ini akan terus kami upayakan," katanya.
Selain dukungan dari pemerintah daerah, Halim berharap ada dukungan dari pihak lainnya, terutama perusahaan-perusahaan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi tempat pengolahan sampah di Kelurahan Bangunharjo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News