Peneliti UGM Menemukan Asam Humat di Batu Bara, Berguna Bagi Tanaman
![Peneliti UGM Menemukan Asam Humat di Batu Bara, Berguna Bagi Tanaman - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/12/22/ilustrasi-asam-humat-di-batu-bara-foto-antara-wuve9-woyh.jpg)
Untuk produk asam humat pertama, kadar dry basis 45,12 persen dan kadar air 11,65 persen.
Selain itu, asam fulvat cair dan briket juga dihasilkan sebagai produk sampingan. Akibatnya, sisa pengolahan juga dapat berupa batu bara dengan jumlah kalori yang besar.
"Perlu ditekankan, asam humat ini bukan pupuk. Ketika proses pemupukan terjadi secara masif, tanah itu cenderung akan keras nantinya. Artinya tidak hanya pupuk yang dibutuhkan oleh tanah, tetapi juga pembenah tanah dalam hal ini humus dan asam humat ini adalah humusnya. Dia memberikan unsur karbon yang akan memberi banyak fungsi," ujar Ferian.
Untuk lahan media tanam, asam humat dalam humus berguna karena meningkatkan penyerapan unsur hara, retensi air, dan kapasitas pertukaran kation.
Selain itu, asam humat dapat memanfaatkan permeabilitas tanah untuk mengeluarkan senyawa yang tidak diperlukan ketika tanah menjadi keras dan jenuh.
"Jadi, tanah itu nantinya tidak menjadi keras, tetapi dia memiliki kegemburan tertentu. Penetrasi udara dan penetrasi karbon itu nantinya bisa ada di situ sebagai satu simbiosis sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik," ucap dia.
Produksi asam humat dari batu bara, terutama batu bara Peranap, diperkirakan mencapai 400.000 ton per tahun.
Hasil penelitian yang dipresentasikan pada Selasa (19/12) memberikan gambaran yang cukup menjanjikan tentang prospek yang ada.
Tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM menemukan potensi asam humat di dalam batubara. Asam humat berguna untuk meningkatkan kegemburan tanah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News