Peneliti UGM Menemukan Asam Humat di Batu Bara, Berguna Bagi Tanaman

jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menemukan bahwa batu bara Indonesia memiliki potensi asam humat yang sangat menguntungkan.

Asam humat merupakan salah satu dari tiga bagian yang membentuk humus atau tanah yang memiliki tingkat kesuburan tinggi.

Peneliti FT UGM Prof Ferian Anggara mengatakan bahwa pasar asam humat diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan 50 juta hektare lahan dan akan terus berkembang.

Ferian Anggara dan tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM berhasil mengubah batu bara berkalori rendah dari Peranap, Riau, menjadi produk asam humat.

Dalam kebanyakan kasus, asam humat hanya diperoleh dari ekstraksi pelapukan bahan organik yang terkandung dalam humus.

Namun, penelitian itu menemukan senyawa pembentuk asam humat yang dihasilkan dari pengolahan batu bara berkalori rendah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah bagi tumbuhan.

Menurut Ferian, satu ton batu bara Peranap dapat menghasilkan 50 persen asam humat atau setara dengan 500 kilogram jika diekstraksi.

Beberapa produk humat dapat dihasilkan melalui proses pengolahan batu bara mulai dari grinding, ekstraksi, dan pengeringan.