Makna di Balik Upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan dalam Rangkaian Dhaup Ageng
![Makna di Balik Upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan dalam Rangkaian Dhaup Ageng - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/01/08/prosesi-upacara-majang-tarub-menjelang-dhaup-ageng-pada-ming-lur3.jpg)
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kadipaten Pakualaman menggelar upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan dalam rangkaian Dhaup Ageng atau pernikahan putra bungsu KGPAA Paku Alam X, B.P.H. Kusumo Kuntonugroho dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti.
Upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan berlangsung pada Minggu (7/1) di tratag rambat Kagungan Dalem Bangsal Sewatama.
Prosesi diawali dengan doa dan wilujengan. Kemudian dilanjutkan dengan Majang Tarub yang terdiri dari memasang bleketape dan tuwuhan.
Baca Juga:
Selanjutnya Majang Pasareyan dilakukan di kamar calon pengantin laki-laki, kamar calon pengantin putri serta papan upacara tampakaya.
Secara makna dalam bahasa Jawa, tarub berarti hiasan untuk pernikahan yang terdiri dari dedaunan.
"Bleketepe yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang dimaknai sebagai penyaring energi negatif diharapkan penyelenggara prosesi pernikahan dapat berjalan dengan selamat, lancar dan dalam berkah-Nya," kata Gusti Pangeran Haryo Wijoyo Harimurti didampingi Bendoro Pangeran Haryo Kusumo Bimantoro.
Baca Juga:
Kemudian, majang adalah menata dengan terencana atas segenap perlengkapan yang akan digunakan calon pengantin.
"Diharapkan dalam hidup berumah tangga sang pengantin kelak senantiasa mampu menata diri sehingga tercipta suasana yang indah, harmonis," ujarnya. (mcr25/jpnn)
Kadipaten Pakualaman mengawali Dhaup Ageng dengan upacara Majang Tarub dan Majang Pasareyan. Apa maksa dari acara tersebut?
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News