Kunjungan Paus Fransiskus Diyakini Bakal Berdampak ke Jogja
Bobby berharap Kementerian Pariwisata bersama pemangku kepentingan terkait mampu mengonversi momen kunjungan Paus menjadi satu pintu masuk promosinya Indonesia di level internasional.
"Pemda DIY juga dapat mengambil momentum ini menjadi satu promosi yang positif sehingga ini benar-benar bisa menjadi pemicu untuk promosi pariwisata Yogyakarta ke depan," ujar dia pula.
Demi menangkap potensi wisatawan mancanegara yang dipicu kunjungan Puas Fransiskus, Bobby berharap rencana penambahan penerbangan internasional di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) segera direalisasikan.
Menurut dia, tidak ada lagi alasan teknis untuk menunda rencana itu, sebab secara kapasitas YIA sudah lebih dari cukup.
"Memang dampak langsung kunjungan Paus Fransiskus saat ini belum ada bagi pariwisata DIY. Akan tetapi, nanti pasti akan ada dampak yang luar biasa karena di manapun seluruh dunia pasti melihat perjalanan Paus ini," kata dia.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.
Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke kawasan Asia-Pasifik selama 3-13 September 2024, untuk mengunjungi empat negara, yakni Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Perjalanan selama 11 hari itu akan menjadi lawatan paling lama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut, sejak 11 tahun kepemimpinan atas Tahta Suci Vatikan. (antara/jpnn)
Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia diyakini juga akan berdampak ke sektor pariwisata DIY.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News