Sultan HB X: PKL tidak Boleh Kembali ke Selasar Malioboro

Tri Dharma merupakan paguyuban yang menaungi para PKL Malioboro yang menempati TM 2 sejak 2022 setelah mereka direlokasi dari selasar di sisi kiri dan kanan sentra wisata belanja di Kota Gudeg itu.
Arif mengatakan pada dasarnya seluruh pedagang di TM 2 tidak anti atau menolak kebijakan Pemda DIY terkait rencana relokasi, tetapi mereka berharap ada ruang musyawarah bersama sehingga didapatkan solusi jalan tengah antara kepentingan pemda dan masa depan dagangan mereka.
Menurut dia, hingga saat ini tidak semua PKL di Teras Malioboro 2 dilibatkan dalam rencana pemindahan mereka ke tempat baru yang disiapkan pemda di kawasan Ketandan dan Beskalan, Kota Yogyakarta.
"Yang dilibatkan adalah orang-orang tertentu, bukan dari kami," beber Arif.
Sejak awal menempati Teras Malioboro 2, Arif menyebut para PKL baru mengetahui bahwa mereka disiapkan tempat baru di Beskalan dan Ketandan berdasar informasi dari media sosial.
Pedagang di Teras Malioboro, Eko, menyatakan dia mendukung upaya relokasi ke tempat baru.
“Kalau yang pro ya banyak. Ada komunitas lesehan juga yang pro. Ada beberapa kelompok, tetapi untuk jumlah pastinya saya tidak hafal,” katanya.
Pedagang lainnya Aris menyambut baik relokasi pedagang ke tempat yang baru.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa PKL tidak boleh kembali berjualan di selasar Malioboro.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News