Jadi Klaster Covid-19, SMAN 2 Bantul Diminta Bupati Batasi PTM

jogja.jpnn.com, BANTUL - SMA Negeri 2 Bantul menjadi klaster Covid-19 setelah ditemukan 16 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Informasi tersebut tercantum dalam surat edaran Kepala SMAN 2 Bantul pada 2 Februari 2022 setelah dilakukan tes swab secara acak kepada siswa.
Dalam surat edaran tersebut, Kepala SMAN 2 Bantul meminta agar semua siswa tidak keluar rumah jika bukan untuk urusan penting.
Kemudian, bila ada siswa yang bergejala segera lapor ke puskesmas masing-masing. Jika ada panggilan tes usap, siswa diwajibkan untuk hadir.
Menyikapi klaster baru Covid-19 di sekolah tersebut Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta pembelajaran tatap muka (PTM) segera dibatasi.
"Setidaknya sampai hari ini kami masih mengevaluasi utamanya di satuan-satuan pendidikan, seperti di SMAN 2 sudah kami ketatkan dalam bentuk intensitas pertemuannya dibikin jarang," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih pada Kamis (3/2).
Namun demikian, kata dia, kebijakan pengurangan intensitas pertemuan antarsiswa di SMAN 2 Bantul tidak diberlakukan di sekolah lainnya yang memang sudah menerapkan PTM dan tidak terjadi klaster Covid-19.
"Dan ini tidak kami terapkan di semua sekolah. Kami pilih-pilih sekolah yang memang terjadi klaster baru. Kami lakukan tindakan sampai mungkin pada penutupan kembali," katanya.
SMAN 2 Bantul baru saja menjadi klaster Covid-19. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih meminta PTM segera dibatasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News