Polisi Perjelas Peristiwa Nahas di Gedongkuning, Ternyata Bukan Klitih

Berdasarkan analisis dan evaluasi pihak kepolisian, Ade menyebut selama tiga bulan itu korban-korban kejahatan jalanan tidak acak melainkan ada proses antar dua kelompok yang bersinggungan.
"Jadi, mohon kata klitih ini tidak digunakan lagi karena ini sudah salah kaprah," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa definisi klitih sendiri berkonotasi positif yaitu aktivitas mencari angin saat sore hari.
"Bahkan kita sering mendengar orang bercanda ketika ada yang diamankan membawa senjata tajam itu adalah kelompok preman, tetapi dibilang awas ada klitih, jadi kita sendiri yang membuat suasana menjadi tidak baik," katanya.
Terkait perkembangan kasus ini, ia mengatakan telah mengantongi identitas pelaku.
"Sudah teridentifikasi dua sepeda motor diduga kelompok pelaku yang digunakan oleh lima orang," pungkasnya. (mcr25/jpnn)
Pihak kepolisian menyebut peristiwa yang menewaskan seorang pelajar di Yogyakarta bukan aksi klitih melainkan tawuran. Begini penjelasan Polda DIY.
Redaktur : Januardi Husin
Reporter : M. Syukron Fitriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News