Sekali Lagi Ditegaskan, Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Bukan Klitih
![Sekali Lagi Ditegaskan, Kejahatan Jalanan di Gedongkuning Bukan Klitih - JPNN.com Jogja](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/04/11/ditreskrimum-polda-diy-kombes-pol-ade-ary-syam-indriadi-menu-6yqs.jpg)
Mengacu pada peristiwa-peristiwa yang lalu, aksi klitih indentik dengan syarat yang harus dilakukan oleh calon anggota jika ingin tergabung dalam sebuah geng remaja.
Oleh karena itu, pelaku biasanya menyasar siapa saja yang ditemuinya secara acak di jalanan.
Selain itu, kata Ade, masyarakat perlu kembali pada istilah klitih pada awal 2000-an yang berkonotasi positif.
Dahulu, klitih memiliki makna berjalan-jalan di malam hari untuk menghilangkan rasa penat.
Makna klitih tersebut mulai bergeser seiring dengan maraknya aksi kejahatan jalanan yang terjadi pada malam hingga dini hari.
“Kalau bukan warga Yogyakarta yang mengembalikan. Lalu siapa lagi. Semua orang harus menciptakan agar suasana Yogyakarta aman,” katanya.
Sebelumnya, telah terjadi aksi kejahatan jalanan di Jalan Gedongkuning pada Minggu dini hari (3/4).
Peristiwa tersebut menyebabkan satu pelajar SMA meninggal dunia karena terkena sabetan gir sepeda motor.(Antara/mar3/jpnn)
Polisi kembali meluruskan kronologi dan motif kejahatan jalanan yang menewasakan seorang remaja di Gedongkuning. Penggunaan diksi klitih dianggap tidak tepat.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News