8 Kejadian Serupa Tragedi Kanjuruhan, Polisi Pakai Gas Air Mata, Ratusan Orang Meninggal
Salah satu lembaga HAM dunia, Physicians for Human Rights menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata sangat berbahaya jika diterapkan di tempat tertutup seperti di stadion.
Manusia memiliki naluri untuk menjauhi paparan gas air mata sehingga akan terjadi penumpukan massa di pintu keluar. Kondisi berdesak-desakan di pintu keluar meningkatkan potensi jatuhnya korban jiwa.
Situasi berbeda jika gas air mata diterapkan dalam demonstrasi di tempat terbuka, misalnya jalan raya. Massa bisa berlari ke sudut mana pun untuk menghindari gas air mata.
"Satu hal yang pasti, gas air mata menyebabkan kepanikan dan kekacauan. Kematian massal akibat terinjak-injak bisa terjadi setelah gas air mata digunakan," kata Ashley Parks dari Bull City Psychotherapy.
Di Mesir pada 2015 juga pernah terjadi insiden serupa. Polisi menembakkan gas air mata di sebuah stadion sepak bola guna menertibkan penonton yang berbuat onar.
Dua puluh lima orang meninggal dunia karena mati lemas atau terinjak-injak akibat panik menghindari paparan gas air mata. (antara/jpnn)
Insiden di Stadion Kanjuruhan bukan peristiwa pertama yang menelan ratusan korban jiwa. Setidaknya ada delapan kejadian serupa yang pernah terjadi.
Redaktur & Reporter : Januardi Husin
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News