Bawaslu Sleman Minta Setop Penyebaran Hoaks Terkait Pilkada
jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Bawaslu Kabupaten Sleman mengimbau kelompok masyarakat untuk menghentikan penyebaran informasi hoaks terkait Pilkada 2024.
Salah satu informasi hoaks yang disoroti Bawaslu Sleman adalah terkait bantuan sosial (bansos) mengatasnamakan salah satu paslon melalui pesan WhatsApp.
Faktanya program bansos telah dihentikan sementara oleh Pemkab Sleman menindaklanjuti surat edaran Menteri Dalam Negeri.
Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar mengatakan informasi bohong sangat menganggu tahapan Pilkada yang sedang berjalan.
"Bawaslu Sleman mengimbau kepada masyarakat mari bersama-sama kita menjaga kondusifitas tahapan pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman ini, hentikan penyebaran informasi bohong dan kampanye ilegal," katanya.
Menurutnya, tindakan-tindakan tersebut dapat merugikan kedua paslon yang tengah berkontestasi.
"Kalau penyebaran informasi bohong ini diteruskan, tentu sangat merugikan paslon dan masyarakat," katanya.
Selain informasi hoaks, Bawaslu Sleman juga mendapati adanya kegiatan kampanye ilegal oleh relawan yang tidak terdaftar dalam tim kampanye.
Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi hoaks seputar pilkada Sleman.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jogja di Google News